SELAMAT DATANG PENJELAJAH !


"Tak akan terpikirkan oleh kita apa yang akan terjadi, sebelum kita berpikir bahwa itu adalah pemikiran yang sebelumnya tidak pernah kita pikirkan."
(Brian Sagara)

Sabtu, 03 Maret 2012

MISTERI SUKU MAYA


(Bandung, 13 Maret 2012)
Artikel ini saya buat karena terinspirasi dari :


“In Search of Ancient Gods”.

Buku tersebut ditulis oleh Erich von Daniken.



Sebuah cerita kuno bangsa Maya mengatakan bahwa 10.000 tahun yang lalu, mereka berada dalam peradaban puncak. Walaupun ahli purbakala meragukan kebenaran “waktu 10.000 tahun yang lalu” itu dalam tulisan mereka, namun saya akan tetap menganggapnya sebagai sesuatu yang sangat penting, sebab tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan, dari mana asal bangsa Maya itu dan kemudian kemana perginya mereka itu.

Sebab telah dibuktikan, bahwa kota-kota bangsa Maya tidak dihancurkan oleh peperangan atau bencana-bencana alam. Kota-kota itu dengan demikian telah ditinggalkan oleh para penduduknya. Bangsa Maya telah lenyap tanpa bekas. Mengapakah mereka telah meninggalkan kota-kota mereka yang hebat, yang telah mereka bangun “untuk bertahan hidup sepanjang masa” dengan balok-balok aneh yang utuh seperti itu?

Telah diakui bahwa apa yang disebut zaman “sebelum zaman kuno” berada diantara 1000-2000 tahun sebelum Masehi, akan tetapi dalam hal ini diakui oleh para sarjana, mereka sebenarnya tidak mengetahui apa-apa tentang “zaman purbakala” yang sebenarnya, yang mendahului “zaman sebelum zaman kuno”. Adalah sangat besar kemungkinannya, bahwa semua “kejadian nyata” dalam sejarah yang hingga kini belum dapat diketemukan, ada dalam buku-buku yang telah dibakar oleh uskup Landa. Ketika kemungkinan itu sangat besar, maka kejadian seperti itu akan mudah diprediksi kronologisnya.

Biar saya beritahukan informasi penting yang saya dapatkan beberapa hari yang lalu. Hanya ada tiga buku kuno tulisan tangan dari bangsa Maya yang tidak ikut terbakar; lembarannya dibuat dari kulit pohon dan dilipat-lipat seperti harmonica. Buku-buku itu disebut menurut nama tempat, di mana masing-masing disimpan : Dresdensis Codex (Codex = buku kuno dalam tulisan tangan), Paris Codex dan Madrid Codex, yang juga dikenal sebagai Tro-Cortesianus.

Tulisan-tulisannya yang sudah berwarna kuning karena tuanya, masih belum sungguh-sungguh dapat dimengerti. Yang telah dapat dipecahkan adalah “sistem menurut nomor” mereka yang sangat baik, akan tetapi sebenarnya cukup sederhana. Mereka menghitung dengan goresan-goresan, yang diberi titik-titik di atasnya. Satu titik sama dengan 1, tiga titik dengan 3, dst nya. Sangat menarik sekali. Angka 5 digambarkan dengan sebuah goresan, sehingga angka 7 menjadi sebuah goresan ditambah dua titik diatasnya. Bangsa Maya pun mengetahui nilai-nilai nisbi dan nol. Mereka menggunakan sistem “vigesima”, atas dasar 20. Kalau mereka ingin menulis bilangan 23, maka mereka menaruh tiga titik di tempat “satuan” dan satu goresan di tempat “duapuluh”. Mudahlah untuk membedakan “goresan dua puluh” dari “goresan limaan”.

Goresan dua puluhan diberi tempat jauh lebih tinggi dari pada tempat goresan limaan. Kalender bangsa Maya mempunyhai kualitas yang amat tinggi. Tanggal permulaan urutan waktu mereka adalah suatu hari dalam tahun 3113 sebelum Masehi. Para ahli dari berbagai dunia menyatakan, bahwa tahun gaib 3113 sebelum Masehi itu tidak ada hitungannya dengan sejarah yang sebenarnya dari bangsa Maya, akan tetapi hanya mempunyai nilai asli “simbolis” seperti ucapan bangsa Yahudi “sejak diciptakan dunia”.

Bagaimanakah mereka dapat mengatakan itu secara demikian pasti, kalau kita tidak mengetahui dari mana asal datangnya orang bangsa Maya itu dan kemana mereka lenyap pergi, Sangat banyaklah sudah tulisan-tulisan mengenai kalender bangsa Maya itu. Suatu kenyataan adalah, bahwa kalender itu menggunakan sistem putaran-putaran tahun yang setiap putarannya berjangka waktu 374,000 tahun.

Bangunan-bangunan didirikan menurut kalendernya : Untuk tiap hari selama sebulan sebuah anak tangga, untuk tiap bulannya sebuah “mimbar dan akhirnya, pada hari yang ke-356, berdirilah sudah tempat berhala itu. Kelihatannya seakan-akan orang-orang bangsa Maya dari kerajaan kuno itu membuat bangunan-bangunan mereka karena kalender memaksakan mereka suatu kewajiban yang harus dipenuhi. 

Apa yang sebenarnya merupakan tujuan bangsa Maya? Mengapa mereka bisa menghilang secara misterius? Mungkin sampai kapanpun, kita tidak akan mengetahui jawabannya. Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar