(Bandung, 13 Maret 2016)
PENDAHULUAN
Sebelum mengenal lebih jauh teori ini, banyak yang berpendapat kalau info ini hoax dan lain-lain. Saya sendiri berpendapat kalau bumi itu tetaplah bulat seperti planet yang lainnya. Jadi saya harapkan pembaca untuk hanya sekedar melihat pendapat dari sisi yang lain, karena walau bagaimanapun, ini hanyalah sebuah konspirasi. Jangan dijadikan artikel saya ini sebagaian acuan tapi jadikan ini hanya sebagai pendapat dari suatu pemikiran yang pro.
FLAT EARTH THEORY
Mari kita mulai. Apa yang kalian pikirkan dan katakan kalau ternyata ada teman kalian yang menyatakan teori bahwa bumi itu datar? Kaget? atau langsung mengatakan kalau dia idiot dan gila? Saya sendiri merasa wajar, saat mendengarnya.
Kenapa? Karena saya sudah pernah mendengar tentang pergerakan Flat Earther ini di
Flat Earth Society beberapa tahun silam. Teman saya yang memberi
tahu, kemudian saat itu saya browsing dan mendapatkan bahwa ternyata banyak
ilmuwan yang juga mengikuti gerakan ini. Artinya memang Flat Earth adalah
sebuah teori konspirasi yang digagas dengan cukup serius.
Ketika tahun 2015 yang lalu gerakan ini kembali muncul di Amerika, seorang saintis Neil de Grease Tyson langsung
maju dan menjelaskan (pada sebuah reality show). Kebetulan saya nonton
di Youtube, dan dia mengatakan bahwasanya pemahaman ini tidaklah
berdasar.
Akhirnya, karena saya kurang kerjaan, saya menonton videonya dan mencoba menyampaikan beberapa hal yang perlu untuk kalian ketahui. Tulisan ini merupakan respon dari video 1:
https://www.youtube.com/watch?v=E9tL-lPsDZM&list=PLQt5a4m_Y05VI4WwgOLKxWXIw655PlHH2&index=1
FOTO BUMI REKAYASA BELAKA
Kalau kalian mencari gambar bumi di google, maka semua gambar bumi
berbentuk bulat ialah CGI (computer generated imaginary/buatan
komputer). Ini benar, bahkan semua foto bumi bulat yang dipublikasikan
NASA juga CGI. Tapi, darimana gambar CGI ini dibuat? Ternyata gambar-gambar CGI ini
dibuat dari fotografi satelit NASA. Jadi gambar CGI ini dibuat
berdasarkan sekumpulan gambar-gambar yang diperoleh oleh satelit luar
angkasa yang dimiliki NASA yang kemudian digabungkan menjadi satu.
Kenapa perlu menggabungkan banyak foto untuk jadi satu foto bumi bulat?
Karena bumi berukuran sangat besar dan satelit yang ada tidak cukup jauh
untuk mengambil gambar satu bumi penuh (bumi bulat).
Misalkan saja kalian ingin memotret foto rumah, tetapi posisi kalian
hanya satu meter di depan rumah, apa kalian bisa mengambil foto rumah
kalian secara penuh? Tentu saja tidak, sekarang permasalahannya, kalian
tidak bisa mundur, hanya bisa mengitari dalam jarak satu meter itu saja,
bagaimana cara agar bisa dapat seluruh gambar rumah? Tentu saja dengan
mengambil banyak foto dan kemudian menggabungkannya.
BANYAK SATELIT DI LUAR ANGKASA
Setidaknya ada 1381 satelit di angkasa. Tidak semua foto satelite ini
merupakan CGI, kalian bisa cari sendiri foto real satelit. Tetapi tetap
saja kalau sudah nggak percaya akan susah urusannya. Di video dikatakan
bahwa angkasa luar penuh sesak dengan satelite. Mari kita lihat dengan perspektif yang lebih baik.
Satelite yang paling dekat dengan permukaan bumi disebut sebagai LEO
(Low Earth Orbit) yang beredar di bumi pada ketinggian 160-2000 km.
Jumlah satelit LEO ini sekitar 500 satelit. Jika melihat luas permukaan
bumi (bulat), maka ada 500 satelit yang beroperasi di luasan 510,072,000 km2. Jika kita bagikan ialah 510,072,000 km2 : 500= +-1.000.000 km2. Jadi hanya akan ada 1 satelit setiap 1.000.000 km2.
Selain jumlahnya yang tidak terlalu banyak jika dibandingkan bumi,
ternyata ukuran satelit juga sangat kecil, terlalu kecil untuk bisa
teramati di teleskop. Ukuran dari ISS (International Space Station)
ialah sebesar lapangan American Football (0.0055km^2) sedangkan bulan
ialah 9.476.927 km^2, perbandingannya 1:1.723.077.636,3636. Satelit yang ukurannya
1/1.723.077.636,3636 kali ukuran bulan ini bergerak dengan kecepatan
28.000 km/jam..
Sudah kecil, bergeraknya sangat cepat lagi, fakta-fakta inilah yang
menyebabkan sangat sulit untuk melihat satelit melalui teleskop.
Maka menemukan sebuah satelit tidaklah semudah yang pembuat video ini
katakan. Walapun begitu, tetap masuk akal sekali kalau kita seharusnya
bisa melihat satelit di langit dengan teleskop. Oleh karena itu ada
orang yang membuktikannya, ini sebuah video dimana seseorang mengamati
satelit menggunakan teleskop:
https://www.youtube.com/watch?v=rIesWBTUeiI
Pasti akan muncul pertanyaan seperti ini "teleskop bisa menampilkan
gambar planet-planet lain, tetapi satelit yang dekat nggak bisa dilihat
dengan jelas?"
Itu karena ukuran satelit memang sangat kecil jika dibandingkan dengan
planet. Seperti venus misalnya, kita bisa mengamati bahkan dengan mata
telanjang. Jadi wajar kalau teramati dengan lebih jelas menggunakan
teleskop, sedangkan satelit ukurannya sangat-sangat kecil bila
dibandingkan dengan planet.
Video ini berisi informasi yang kurang lengkap. Karena hanya memuat
informasi-informasi yang mendukung pendapat bahwa bumi itu tidaklah
bulat. Seperti diberitahukannya bahwa gambar bumi bulat merupakan gambar
CGI dari NASA, tetapi tidak pernah diberitahukan bagaimana gambar itu
dibuat. (Sebagian besar orang akan mengira NASA 100% mengarang foto bumi
tersebut).
Dipaparkan informasi kalau tidak pernah ada orang yang melihat satelite
dari teleskop. Tetapi tidak pernah diberitahukan seberapa kecil satelit tersebut jika dibandingkan dengan bulan ataupun planet-planet di tata
surya kita. Fakta bahwa satelit berukuran sangat kecil jika
dibandingkan planet, membuat kemungkinan satelite terlihat oleh teleskop
sangatlah kecil, dan ini hal yang wajar.
Itu adalah dua penjelasan dan fakta yang bisa saya jabarkan. Walaupun begitu, saya masih mempercayai bahwa bumi itu bulat sama seperti planet lainnya. Mungkin ini bisa menjadi pengetahuan yang cukup menggugah selera anda di bidang astronomi. Hanya sekedar infomasi terkini.
Saya harap kebenaran bisa terungkan di kemudian hari. Beritahu saya jika anda memiliki pendapat yang lain mengenai ini. Terimakasih.